Tuesday, 2 December 2025

DOA AWAN MENDUNG DAN HUJAN TURUN

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ

DOA AWAN MENDUNG DAN HUJAN TURUN

عَنْ الْمِقْدَامِ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ عَائِشَةَ أَخْبَرَتْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا رَأَى سَحَابًا مُقْبِلًا مِنْ أُفُقٍ مِنْ الْآفَاقِ تَرَكَ مَا هُوَ فِيهِ وَإِنْ كَانَ فِي صَلَاتِهِ حَتَّى يَسْتَقْبِلَهُ فَيَقُولُ اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا أُرْسِلَ بِهِ فَإِنْ أَمْطَرَ قَالَ اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلَاثَةً وَإِنْ كَشَفَهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ وَلَمْ يُمْطِرْ حَمِدَ اللَّهَ عَلَى ذَلِكَ

Maksud:
Apabila Nabi SAW melihat awan mendung, baginda meninggalkan apa yang sedang dilakukan termasuk solat sunat, lalu menghadap awan itu dan membaca:
“Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu daripada keburukan yang Engkau datangkan bersamanya.”
Jika hujan turun, baginda membaca:
“Ya Allah, jadikanlah curahannya bermanfaat.” (2–3 kali)
Jika awan berlalu tanpa hujan, baginda tetap memuji Allah.
(HR Ibnu Majah No. 3879 — Sahih)


---

Pengajaran

1. Fenomena alam seperti awan dan hujan adalah ketetapan Allah.


2. Disunatkan berdoa ketika melihat awan mendung:
اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا أُرْسِلَ بِهِ
Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu daripada keburukan yang dibawanya.


3. Apabila hujan turun, disunatkan membaca (2–3 kali):
اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا
Ya Allah, jadikanlah hujan ini hujan yang bermanfaat.


4. Ibn Hajar menyebut doa ini sunat dibaca untuk menambah keberkatan dan menolak mudarat (Fath al-Bari 2/518).


5. Hujan adalah rahmat, tetapi tidak semua membawa manfaat; maka kita memohon kebaikannya.


6. Jika hujan tidak turun, tetap memuji Allah sebagai tanda syukur.



12 Jamadil Akhir 1447H
03 Disember 2025M

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...